Rabu, 06 April 2011

Alat Ukur Listrik

Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), hambatan listrik (R), daya listrik (P), dll. Alat ukur listrik ini ada yang berupa alat ukur analog dan ada juga yang berupa alat ukur digital. Berikut adalah gambar alat-alat ukur listrik yang dibedakan berdasarkan fungsinya

Galvanometer
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakn untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt)


Galvanometer analog

Ampermeter
Ampermeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Dalam pemasangannya, ampermeter ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh. Peasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya. Berikut adalah ilustrasi pengukuran kuat arus listrik menggunakan ampermeter.

Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan pada ujung-ujung komponen elektronika yang sedang aktif, seperti kapasitor aktif, resistor aktif, dll. Selain itu, alat ini juga bisa digunakan untuk mengukur beda potensial suatu sumber tegangan, seperti batere, catu daya, aki, dll. Voltmeter dapat dibuat dari sebuah galvanometer dan sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya.

Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur hambatan suatu komponen, seperti resistor, dan hambatan kawat penghantar. Tidak seperti ampermeter dan voltmeter, ohmmeter dapat bekerja sesuai dengan fungsinya jika pada alat tersebut terdapat sumber tegangan, misalnya batere.
 
http://deelectrical.wordpress.com/2011/02/20/listrik-ac-dan-dc/

Listrik AC dan DC

Listrik AC dan DC
Listrik yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan kebergantungannya terhadap waktu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu listrik AC dan listrik DC. Listrik AC (Alternating Current) memiliki tegangan maupun kuat arus yang merupakan fungsi periodik terhadap waktu, sedangkan listrik DC (dalam hal ini adalah DC halus) tidak merupakan fungsi waktu. Besarnya amplitudo/beda potensial listrik DC merupakan bilangan yang konstan sepanjang waktu apabila komponen rangkaian tidak berubah nilai.

Sifat-sifat Listrik AC

Listrik AC (Alternating Current) merupakan listrik yang kuat arus maupun tegangannya merupakan fungsi periodik dari waktu, dalam artian besar arus maupun tegangan dari listrik ini berubah ubah secara periodik. Adapun persamaan kuat arus maupun beda potensial pada listrik AC adalah seperti berikutI = Imax sin (ωt)

V = Vmax sin (ωt)

Generator listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi listrik bolak balik (AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian genertor yang bergerak, seperti kumparan. Sedangkan Stator adalah bagian generator yang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan sikat/terminal. Cobalah anda perhatikan, di manakah letak perbedaan generator ini dengan generator listrik DC. Anda dapat melihat proses dihasilkannya listrik bolak-balik (AC)

Sifat-sifat Listrik DC

Listrik DC (Direct Current) merupakan listrik yang kuat arusmaupun tegangannya tidak merupakan fungsi periodik dari waktu, dalam artianbesar arus maupun tegangan dari listrik ini merupakan bilangan konstan (C). Adapun persamaan kuat arus maupun beda potensial pada listrik DC adalah seperti berikut
V = C
I = C

Generator listrik searah (DC) adalah alat yang digunakan untukmemproduksi listrik searah (DC). Generator ini terdiri dari duabagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian genertor yangbergerak, seperti kumparan. Sedangkan Stator adalah bagian generatoryang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan sikat/terminal. Cobalah anda perhatikan, di manakah perbedaan generator ini dengan generator listrik AC.

http://deelectrical.wordpress.com/2011/02/20/listrik-ac-dan-dc/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More